Ciri-ciri Kecanduan Game dan Cara Mengatasi pada Anak

 Artikel Umum

Beberapa waktu belakangan ini, para pemerhati anak memberikan perhatian lebih pada anak-anak yang lebih memilih menghabiskan waktu di kamar bermain game. Beberapa permainan dengan durasi bermain yang terbatas dapat menjadi sarana bagi stimulasi anak, seperti edugames. Namun, ketika anak menghabiskan waktu berjam-jam setiap hari untuk bermain game, layaklah orangtua waspada pada kecenderungan baru yang mungkin terjadi pada setiap anak, yaitu Game Addiction.

Anak bermain games tanpa henti, mengabaikan kebutuhan atas makanan dan minuman, kontak social dengan orang lain, belajar, dan kebutuhan lainnya.

Bagaimana cara mendeteksi game addiction?

Berikut adalah checklist singkat yang disusun oleh Iowa State researchers untuk membantu mendeteksi apakah seseorang menggalami game addiction. Jika ada 6 jawaban “YA”, anda dapat berkonsultasi dengan professional terkait untuk membahas dan mengatasi adiksi yang terjadi.
Hal yang perlu diperhatikan :

  1. Sebagian besar waktu dihabiskan untuk memikirkan tentang bermain game, belajar tentang cara bermain game, dan menunggu kesempatan selanjutnya untuk bermain
  2. Sejalan dengan berputarnya waktu, semakin banyak waktu atau biaya (jika bermain di warnet) yang dihabiskan untuk bermain game
  3. Merasa tidak berhasil mengurangi waktu bermain game?
  4. Merasa tidak nyaman saat berusaha mengurangi atau menghentikan permainan
  5. Bermain games untuk menghindari perasaan tidak nyaman, menghindari orang lain, atau menghindari masalah
  6. Berbohong pada keluarga atau teman tentang durasi waktu bermain game
  7. Mencuri uang atau waktu untuk bermain game
  8. Melupakan kegiatan rumah sehari-hari seperti makan, mandi, dan berganti pakaian untuk bermain game.
  9. Melupakan belajar dan mengerjakan tugas untuk bermain game.
  10. Memperoleh nilai yang jelek saat ujian karena menghabiskan waktu terlalu lama bermain game.
  11. Meminta orangtua atau saudara uang untuk membeli perlengkapan game (termasuk CD game) berulang-ulang kali dalam durasi waktu yang pendek.

Bagaimana cara mengatasi game addiction?

Ada berbagai cara yang dapat dilakukan orangtua untuk mengatasi adiksi games. Batasi waktu bermain game bagi anak. Waktu maksimum yang ideal adalah 1-2 jam perhari. Sediakan kegiatan alternatif yang menarik dan penuh pengalaman bagi anak. Orangtua sebaiknya menyediakan waktu lebih banyak untuk terlibat dalam kegiatan atau aktivitas anak. Jika kecenderung adiksi tetap bertahan, segera konsultasi dengan professional.

Referensi :

  1. Bruner, K. & Bruner O. (2006) Playstation Nation: Protect Your Child from Video Game Addiction. New York : Center Street.
  2. Clark, N. & Scott, P. S. (2009) Game Addiction: The Experience and the Effects. US: McFarland

 

sumber: http://www.anakku.net/game-addiction-bagaimana-mengatasinya/

4 Responses

  1. Bang UddinAgustus 18, 2012 at 2:28 AMReply

    Innalillahi 🙁

  2. bang sapriSeptember 29, 2012 at 12:49 PMReply

    saya sampai semester 7 masi kecanduan game online sampe2 nilai kul menurun, emang si game membuat kita lebih cerdas akan logika tetapi banyak kekurangan karena game jika keterusan bermain..

    • dianaNovember 7, 2012 at 1:05 PMReply

      benar sekali anak saya juga kecanduan game sampai konsentrasi pelajaran menurun dan nilai pelajaran dibawah kkm.sekarang susah untuk dipercaya suka berbohong dan mencuri demi melaksanakan niat untuk bermain game.saya sudah kasih waktu dirumah tiap hari minggu itupun 2jam masih main diam2 diwarnet.sekarang baru melaksanakan midtes belum tuntas semester 1.rencana mau saya pondokan karena prilakunya yang menjurus kekriminal.nasehat tidak henti2 kami berikan tetap tak berubah.sering kali janji akan berubah tapi tidak dilaksanakan.cape fisik dan mental rasanya.tapi banyak warnet menjamur sekarang dilingkungan saya membuat saya geram.waktu pembagian rapot bayangan banyak anak juga yang kecanduan game yang punya masalah sama nilai dibawah kkm.cuma anak saya mempunyai level berbeda,anak yang lain diberi uang jujur dipakai buat sekolah kalau anak saya uang yang diamanatkan belum tentu sampai kesekolah belum lagi mencurinya itu.ampun saya sudah…
      saya tinggal menunggu nilai semester ini bila jelek lagi dan tidak ada harapan lulus akan saya masukan pondok pesantren.bila masukan anak kepondok jangan diberi uang kalau bisa titip uang kepada pak ustad atau pembina.didalam ada ponpes ada warnet dan juga wartel.

      • GanitaJuni 10, 2013 at 4:45 PMReply

        Saya juga mengalami hal yang sama dengan anda bu… ,bedanya anak saya belum sampai mencuri tapi udah mogok sekolah , sekarang masih kelas 1 SMP…tindakannya agresif ,bila dilarang marah , apa yang ada dibanting … menurut saya Game Online adalah setan yang mau menghancurkan generasi muda . Kita sebagai orang tua kawalahan menghadapinya. Apakah dari Pemerintah tidak ada tindakan untuk mengatasi masalah ini .

Tinggalkan Balasan