Review Game Supreme Ruler 2020

Supreme Ruler 2020 adalah game simulasi pemerintahan dari BattleGoat Studio. Game ini dirilis pada tahun 2008. Pemain memposisikan diri sebagai Presiden/Perdana Menteri suatu negara. Sebagaimana seorang presiden menjalankan negara, pemain harus mengatur segala aspek di bidang pemerintahan seperti politik, militer, iptek, ekonomi, sosial/budaya/agama dan diplomasi antar negara. Terdapat kabinet yang terdiri dari beberapa orang menteri yang dapat membantu pemain dalam membuat keputusan. Supreme Ruler menitikberatkan aspek permainan pada bidang militer untuk menguasai negara lain, region tertentu atau bahkan seluruh dunia. Tentu saja sebelum mencoba menguasai wilayah atau mempertahankan diri dari invasi negara lain, kita harus menstabilkan keadaaan dalam negeri dahulu.

Game ini sangatlah kompleks. Ada sekitar 185 negara yang dapat dipilih dan setiap negara mempunyai karakteristik tersendiri (sesuai dengan dunia nyata). Semua keputusan yang dibuat selalu mempunyai akibat yang mempengaruhi jalannya game. UI pengaturan negara terdiri dari beberapa panel yang mewakili suatu bidang besar. Masing-masing panel mempunyai subpanel yang mengatur sebuah departemen lebih detail.

Cabinet Minister: merupakan kabinet berisi beberapa menteri yang dapat diberi perintah mengatur departemen tertentu.

Land: berisi obyek-obyek yang ada berada di wilayah negara. Kompleks penduduk, Transportasi, Fasilitas umum, pengaturan penyebaran militer.

Production: berisi pilihan produksi, konsumsi, ekspor-impor dari industri dan perdagangan negara. Bidang: Agrikultur, SDA(minyak, batubara, dll), Industri, Listrik, Air.

Research: berisi pilihan ketersediaan, penelitian, upgrade, pembangunan untuk teknologi dan berbagai ilmu pengetahuan suatu negara.

Finance: berisi pilihan mengatur pengeluaran dan keputusan perekonomian negara. Pajak, Hutang, APBN, Perdagangan

State: berisi hubungan antar negara. Diplomasi, Aliansi, Konflik, Kondisi Regional, Perjanjian.

Operasi: berisi operasi spionase yang kita lakukan pada negara lain. Mata-mata, Satelit, Sabotase.

Defense: berisi pilihan pengaturan militer negara. Fasilitas militer, Pembuatan unit militer, Deployed/Reserver unit, Defense Condition (Defcon).

Realitas Fakta

Game ini dibangun semirip mungkin dengan fakta-fakta di dunia nyata.

Nama negara sesuai dengan negara di dunia nyata. Misal: Indonesia, China, Jepang.

Beberapa nama menteri di kabinet sesuai dengan nama menteri di dunia nyata (pada sekitar tahun 2008).
Nama tempat/kota sesuai dengan dunia nyata. Misal: Jakarta sebagai ibukota Indonesia, beserta kota-kota pendukung disekitarnya.
Beberapa organisasi diambil dari dunia nyata. Misal: di game terdapat United Nation/PBB.
Nama teknologi/alat militer sesuai dengan dunia nyata. Misal: Skuadron udara AS terdiri dari F22 dan F15.
Kondisi geopolitik sesuai dengan yang kini terjadi (pada sekitar tahun 2008). Misal: Arab Saudi merupakan sekutu dari AS. Israel dan Iran dalam konflik.
Sumber daya alam masing-masing negara sesuai dengan dunia nyata. Misal: Rusia dan Arab Saudi merupakan eksportir minyak bumi terbesar. Singapura miskin akan SDA.

Keadaan sosial/budaya/agama sesua dengan dunia nyata. Misal: Agama mayoritas di Indonesia adalah Islam.
Keadaan ekonomi/hutang sesuai dengan dunia nyata (pada sekitar tahun 2008). Misal: Jumlah hutang Indonesia sesuai aslinya.

Realitas Proses

Setiap keputusan yang diambil di game ini akan berpengaruh dengan jalannya game.
Pengambilan keputusan tidak populer (misal menaikkan pajak/harga BBM) mengakibatkan penurunan tingkat kepuasan publik. Begitu pula sebaliknya.

Pernyataan perang akan mengakibatkan suatu negara mendapat sanksi PBB.

Penggunaan senjata nuklir akan mengakibatkan suatu negara dikeluarkan dari PBB dan dimusuhi banyak negara.
Anggota alliansi tidak akan saling menyerang dan akan saling membantu dalam keadaan perang.
Hubungan diplomasi yang baik dapat mengurangi harga-harga perdagangan antarnegara.
Pembangunan jalan/rel kereta akan mempercepat transportasi kendaraan.
Pembangunan fasilitas mengikuti kewajaran. Misal: tidak bisa membangun fasilitas militer tepat di tambang batubara.
Harga barang di perdagangan internasional mengikuti supply and demand di pasar internasional.
Pengeluaran biaya militer tergantung dengan Defcon Level. Misal: suatu negara dalam keadaan siaga perang akan mengeluarkan biaya yang lebih banyak daripada negara dalam kondisi damai.