Seperti halnya industri-industri lain yang tumbuh di dunia, kelangsungan hidup video game juga sangat bergantung pada teknologi yang disandangnya. Sebagian besar dari kita tentu akan langsung mengasosiasikan “kebutuhan” ini dengan piranti keras yang mampu menampilkan kinerja yang lebih kuat dan cepat. Namun, industri game bukanlah tentang itu semua. Sebagai sebuah industri yang berakar pada kreativitas, video game lebih dekat dengan “pengalaman” personal dibandingkan sekedar kinerja yang lebih efektif atau efisien. Oleh karena itu, selalu menjadi sesuatu yang menarik untuk memperhatikan hal-hal baru yang lahir dari mereka yang berkecimpung di dunia ini, apa yang kita sebut sebagai inovasi.
Pernahkah Anda membayangkan seperti apa dunia gaming di masa depan? Selain visualisasi yang tampil semakin baik, para produsen dan developer juga berusaha keras untuk melahirkan sebuah pengalaman gaming yang baru dan unik. Hal inilah yang berhasil dilakukan oleh Nintendo Wii di masa lalu. Dengan teknologi sensor geraknya, perusahaan Jepang ini berhasil menundukkan kompetitor lain seperti Sony dan Microsoft yang datang dengan konsol yang lebih superior di sisi grafis. Hal ini membuktikan bahwa pada akhirnya, gamer lebih jatuh cinta pada sebuah pengalaman yang baru daripada sekedar fungsi-fungsi teknis yang menarik mata. Lantas fitur seperti apa yang akan menjadi basis untuk gaming masa depan? Jawabannya terletak pada AR (Augmented Reality).
Augmented Reality memang memungkinkan gamer untuk memunculkan konten dunia digital dengan atmosfer dunia nyata yang kental. Penerapannya sendiri harus diakui belum sempurna, namun dua handeld yang kini sedang berkompetisi – Nintendo 3DS dan Playstation Vita menjadikan fitur ini sebagai salah satu nilai jual paling utama. Nintendo 3DS sendiri sudah membuktikan bahwa fitur mumpuni ini memang mampu menarik perhatian gamer, seperti yang terjadi di New Love Plus. Lantas bagaimana dengan Playstation Vita sendiri? Handheld teranyar Sony yang masih begitu muda ini berusaha menjajal peruntungannya lewat Reality Fighters. Apa itu?
Bertarung di “Dunia Nyata”
Apa yang diperlukan oleh sebuah produk yang hendak melakukan penetrasi ke sebuah pasar yang telah didominasi oleh brand lain? Untuk mampu menarik perhatian dan membuktikan diri bahwa ia memiliki fungsi yang lebih baik, sebuah produk membutuhkan sistem pendukung yang tepat. Hal yang sama juga terjadi di Playstation Vita. Jika Sony mengandalkan Uncharted: Golden Abyss sebagai ujuk kemampuan grafis dan kekuatan yang mampu dihasilkan oleh handheld ini, maka Reality Fighters hadir sebagai bukti valid akan kesaktian dan potensi yang bisa dihadirkan Augmented Reality (AR) Playstation Vita.
Reality Fighters sendiri dikembangkan oleh Novarama, sebuah perusahaan developer asal Spanyol. Sesuai dengan namanya, misi utama Reality Figthers adalah menghadirkan pertarungan yang selama ini hanya bisa kita nikmati secara digital, kini tampil seolah di dunia nyata, sesuatu yang mungkin dilakukan berkat teknologi AR. Dari sisi gameplay, Reality Fighters tidak banyak berbeda dibandingkan dengan game fighting lain yang sudah malang-melintang di industri game. Mengusung mekanisme gameplay fighting klasik, Anda membutuhkan kombinasi putaran arah dan tombol aksi untuk mengeksekusi serangan tertentu. Karakter yang Anda gunakan juga memiliki kemampuan untuk mengeluarkan jurus besar yang mampu menghasilkan damage yang destruktif. Sederhana? Tidak masalah, karena pada akhirnya, kecil kemungkinan Anda akan menaruh perhatian pada aspek yang satu ini. Reality Fighters tidak menjual “gameplay” sebagai kekuatan utama, tetapi pengalaman lewat AR nya.
Fungsi AR pada Reality Fighters memungkinkan Anda untuk menempatkan dunia nyata sebagai arena pertempuran dari para karakter yang ada. Anda hanya tinggal mengarahkan kamera PS Vita Anda ke tempat yang Anda inginkan dan mengkonfirmasikannya. Daerah awal yang tertangkap oleh kamera akan otomatis menjadi arena yang sifatnya menetap, dimana pertarungan akan ditetapkan pada wilayah terbatas tersebut. Jika setelahnya, Anda mengarahkan kamera ke arah lain, maka kedua karakter yang bertarung tidak akan terlihat. Selain menggunakan dunia nyata, Reality Fighters juga menghadirkan arena alternatif (non-AR) yang bisa digunakan.
Jadikan Diri Anda Sebagai Sang Karakter Utama!
Pernahkah Anda bermimpi menjadi seorang karakter utama di dalam sebuah game? Yang menghancurkan para iblis dengan tanpa rasa takut, yang mampu memacu kendaraan hingga batas kecepatan yang tidak mampu dilakukan di dunia nyata, yang mampu menghajar dan menundukkan lawan apapun dengan tinju sakti di tangan? Jika iya, maka Reality Fighters menjadi satu dari sedikit game yang menawarkan kesempatan tersebut. Semuanya berkat kecanggihan fitur yang dihadirkan oleh PS Vita.
Mendesain karakter dan menjadikannya sebagai pahlawan utama di dalam sebuah game tentu bukan konsep baru di industri game. Namun menjadikan Anda pribadi sebagai karakter utamanya? Ini dia yang menjadi ciri unik Reality Fighters. Anda hanya tinggal mengarahkan kamera dan menempatkan wajah Anda tepat pada indikator yang telah disediakan. Tinggal click, dan Reality Fighters akan melakukan proses face-mapping secara otomatis. Hasilnya? Wajah Anda akan langsung mengalami proses digitalisasi dan selamat, Anda menjadi karakter utama! Tingkat detail yang dihadirkan juga mengagumkan. Reality Fighters mampu mengenali beragam aksesoris dan warna kulit secara langsung. Saya sendiri menjajalnya dengan menggunakan foto Bobby Kotick, sang bos besar Activision. Tidak hanya sekedar menampilkan wajah, proses mapping ini juga memungkinkan foto yang Anda gunakan untuk berekspresi selama permainan berlangsung.
Dandan dan Perkuat
Menyisipkan sedikit elemen RPG ke dalam game bergenre apapun tampaknya menjadi tren yang sedang menghangat dalam beberapa tahun terakhir ini, termasuk yang dilakukan oleh Novarama untuk Reality Fighters. Anda tidak mungkin bertarung sepanjang waktu dengan hanya mengandalkan pakaian casual yang begitu tipis. Anda butuh perlengkapan pertempuran yang layak untuk memenangkan sebuah pertarungan. Karakter utama Anda akan mendapatkan poin ekstra untuk setiap pertarungan yang berhasil ia menangkan. Poin ini dapat digunakan untuk membeli aksesoris dan perlengkapan pakaian yang tersedia dengan tuntutan poin tertentu. Tidak hanya sebagai penghias mata, setiap aksesoris ini akan memberikan efek tertentu pada karakter, seperti layaknya sistem equipment pada game RPG. Ini juga menjadi satu-satunya cara untuk memberikan kekuatan ekstra pada karakter yang Anda gunakan.
– realitas fakta : dapat menggunakan wajah asli pengguna games, bahkan arena bertarung yang digunakan dapat menggunakan lingkungan sekitar pengguna lengkap beserta bayangannya.
– realitas proses / sebab akibat : pemain menang apabila lawan kalah karena kehabisan tenaga atau lawan akan terlempar ketika terkena serangan
– realitas hukum fisika : tumbukan antara tinju dan anggota badan lawan akan menyebabkan lawan terlempar, ketika terlempar akan jatuh kebawah karena pengaruh gravitasi
– realitas audio / visual : suara-suara jeritan karena semangat atau karena mendapatkan pukulan yang akan terdengar begitu nyata.
Kesimpulan
Walaupun hadir dalam fungsi yang begitu terbatas, namun versi demo Reality Fighters ini memberikan gambaran yang cukup jelas akan apa yang ditawarkan oleh Reality Fighters. Sebagai sebuah game yang menggunakan fungsi AR PS Vita secara maksimal, game ini harus diakui menghasilkan kesan pertama yang begitu memesona. Bertarung dalam lingkungan yang augmented dan mekanisme kontrol yang sederhana akan membuat Anda mudah menikmati game yang satu ini. Mengoleksi poin dan mencari equipment terkuat untuk karakter Anda akan menjadi alasan ekstra untuk terus memainkan game ini secara berulang. Sayangnya, kami tidak berkesempatan untuk menjajal versi onlinenya. Padahal, fungsi ini tampaknya akan menjadi salah satu fitur yang paling diunggulkan.
watch?v=zipHSPewumA&feature=player_embedded#at=31
oleh :
Kharis Firdausi Yannis Putra 5108100709
No Responses