Metro 2033

 Review Game Realitas Virtual

metro 2033 merupakan game fps paling realistis yang pernah saya mainkan. Walau dengan genre sci-fi, yang pada umumnya kurang realistis, itu tertutupi dengan environtmen game yang sangat realistis, , bahkan sampai pada detail yang remeh seperti gerak peluru yang terpengaruh gravitasi, baterai senter dan night vision yang terbatas, senjata yang kadang – kadang macet, musuh yang berusaha mengepung player, dan masih banyak yang lain. Saking realistisnya, game ini hampir “menyebalkan”, dimana permainan game bertujuan melarikan diri dari kenyataan.

Game ini sendiri bergenre fps-survival, dengan story berupa alternate-history, dimana jerman tidak menyerah dalam perang dunia kedua dan masih terus berperang dengan Reds, julukan tentara Rusia, sampai dalam tahap perang nuklir yang membuat permukaan bumi tidak bisa dihuni lagi. Manusia tinggal di lorong – lorong kereta bawah tanah, dimana setiap stasiun berubah menjadi suatu kota.

Player memainkan Artyom, seorang pemuda yang ditugaskan untuk mencari bantuan untuk menyelamatkan “kota”-nya dari Dark Ones, sesosok bayangan misterius yang bisa mengontrol pikiran orang. Dalam perjalannya, Artyom akan dihadang oleh berbagai rintangan, mulai dari bandit, para nazi, sampai makhluk – makhluk mutant hasil radiasi nuklir.

Nilai Edukasi :

Tidak sesuai genre nya yang “tembak-tembakan”, game ini memiliki pesan moral tersirat tentang perdamaian. Hal ini secara explisit diceritakan pada ending Campaign game ini, yang tentunya tidak seru jika diceritakan di sini. Selain itu juga ada info – info tentang metro, terowongan kereta bawah tanah Rusia.

Fitur -fitur realitas

seperti saya sebutkan diatas, fitur – fitur realitanya antara lain :

Realita Fakta

-jalur – jalur metro yang persis seperti aslinya

-munculnya silver train, kereta bawah tanah khas Rusia

-Pasukan Jerman yang berbicara, termasuk mengkomando dalam bahasa jerman

-perlengkapan pasukan jerman dan rusia yang khas seragam pasukan dalam PD II

-senjata – senjata yang ada adalah senjata yang digunakan semasa PD II

-anak panah dan pisau lempar bisa diambil lagi oleh player dari mayat musuh yang mati terkena itu

Realita Sebab Akibat

-musuh yang akan mencari cover jika kita tembaki

-baterai senter dan night vision gogles, yang akan habis jika dipakai terus menerus

-filter masker terbatas, dan akan berkurang pada  setiap pemakaian masker pada rentang waktu tertentu

-musuh yang akan lari jika kita lempar granat

-musuh yang akan memakai night vision gogles jika kita bersembunyi di tempat gelap

-trap yang tersembunyi dengan baik

-player akan ketahuan jika ketika mengendap-ngendap menginjak pecahan kaca

Realita Acak

-peluru yang kita ambil dari mayat musuh

-senjata yang dipakai musuh

Realita Fisika

-gerak peluru yang tidak “lurus sempurna” karena terpengaruh gravitasi

-terlemparnya kita (atau musuh) ketika terkena granat

Realita audio

-suara yang akan mengecil jika kita tidak menghadap ke lawan bicara

-suara yang akan mengecil sesaat jika ada granat yang meledak di dekat kita

-jika memakai audio 7.1, musuh dari belakang maka suaranya akan muncul dari belakang, samping dari samping, dst

-voice casting yang benar – benar hidup, sampai menggambarkan keadaan pada saat itu

-suara napas player yang terdengar ketika ia memakai masker, juga napasnya yang semakin berat ketika filter masker mulai habis

Realita Visual

-pencahayaan yang detail

-mata player akan “buta” sesaat ketika berpindah dari tempat gelap ke terang dan sebaliknya

-frame masker akan terlihat ketika player memakai masker, termasuk bekas napas player yang mengembun dan kaca masker yang akan retak jika player terkena damage

-senjata yang akan mengeluarkan asap seteleah dipakai menembakkan sejumlah peluru

Author: 

No Responses

Tinggalkan Balasan