REPUBLIKA:Mahasiswa ITS Luncurkan Game Peduli Korban Merapi

 Berita Media

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA–Bencana meletusnya Gunung Merapi menjadi inspirasi bagi mahasiswa Teknik Informatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, untuk  membuat game edukasi peduli bencana Merapi, Jumat (26/11). Game tersebut resmi diluncurkan untuk mengajak masyarakat peduli bencana Merapi yang menelan ratusan korban jiwa dan membuat puluhan ribu orang mengungsi.

Game yang berbentuk visual novel tersebut, menggambarkan suasana bencana letusan Gunung Merapi. Ada dua game yang diperkenalkan, Merapi Joe dan Merapi Boy. Bedanya, untuk Merapi Joe bercerita tentang seseorang anak orang kaya raya asal Jakarta yang bernama Jonathan atau dipanggil Joe, yang kemudian menjadi relawan.

Adapun Merapi Boy menceritakan warga yang tinggal di lereng Merapi yang menjadi korban wedhus gembel, yang memutuskan menjadi relawan membantu menyelamatkan penduduk lainnya. Game Merapi Joe dibuat oleh Iq Pulshashi, Retno Mumpuni, dan Putri Nikensasi. Sedangkan, Merapi Boy dikembangkan oleh Intan Dzikria dan Sangkurnia Sekar Anom.

Imam Kuswardayan, dosen pembimbing dan penggagas game edukasi, mengharapkan dengan adanya game tersebut masyarakat lebih peduli terhadap musibah yang menimpa penduduk disekitar Merapi. “Setidaknya dengan game ini masyarakat bisa melihat visualisasi bencana Merapi lewat foto-foto yang memang diambilkan dari internet yang menggambarkan kondisi letusan yang sangat dahsyat,” jelasnya, Jumat (26/11).

Menurut Imam, bentuk visual novel memberikan pemahaman kepada masyarakat bagaimana membuat keputusan penting dengan segala resiko yang akan muncul. “Tujuannya murni untuk pembelajaran agar kita bisa membuat keputusan tepat jika sewaktu-waktu kita berada di daerah bencana,” kata Imam.

Sementara itu, Intan, salah satu mahasiswa pembuat game Merapi Boy menyebut jika hasil karyanya dibuat dalam beberapa alur cerita. Itu dimaksudkan agar pemain memilih pilihan tepat dalam suatu keadaan genting. “Dalam permainan kita dihadapkan untuk memilih beberapa pilihan, tetapi hanya satu pilihan yang alur ceritanya berakhir bahagia jika kita benar memilih keputusan. Jika salah, ya, berakhir menyedihkan,” ujar Intan.

Author: 

No Responses

Tinggalkan Balasan